IP
Showing posts with label Investasi Saham. Show all posts
Showing posts with label Investasi Saham. Show all posts

5.9.12

Tips Trading Saham "Konsisten"

konsisten trading saham
Manusia cenderung menikmati kemapanan tahu comfort zone. Demikian pula dengan trader. Trader mencari sebuah strategi ampuh dan mencari rumus ajaib yang menjamin keberhasilan trading 100%. Adakah? Tidak ada yang menjamin keberhasilan trading secara 100%, namun orang terus mencari rumus ajaib itu. Akibatnya apa ya? Akibatnya, ketika orang terus mencari rumus ajaib dalam trading, ia akan terus bergonta ganti strategi trading. Sebuah sistem / strategi trading memberi hasil yang maksimal jika dilakukan secara konsisten selama paling tidak 3 bulan. Sabar, beri waktu sistem trading kita berjalan beberapa kali. Jangan sebentar-bentar berubah-ubah strategi trading. Strategi yang dimaksud di sini misalnya strategi scalping, swing trading, positioning, dan lain sebagainya. Tidak ada strategi yang sempurna. Sebuah strategi yang cocok pada 1 trend market belum tentu cocok untuk trend lainnya. Ingin menguji keberhasilan sebuah sistem / strategi trading ? Konsistenlah. Berlatih terus menerus.

Memilih antara berinvestasi atau trading saham juga merupakan sebuah pemilihan strategi. Kita bisa menjadi keduanya, baik trader / investor tapi strateginya tidak boleh tercampur aduk. Sebagai contoh, Warren Buffet atau Lo Kheng Hong mengatakan bahwa trading adalah mengumpulkan uang receh, Lo Kheng Hong sang investor saham di Indonesia juga mengatakan bahwa grafik itu tidak ada gunanya. Lho? Benarkah yang dikatakan oleh Lo Kheng Hong itu? Jika kita menjadi seorang value investing, hal itu mungkin saja benar. Lo Kheng Hong mempunyai visi dan pendirian yang mantap tentang bagaimana ia harus mengelola uang dalam saham. Lo Kheng Hong berhasil di dalam meniru gurunya Warren Buffet, dengan kesabaran dan konsistensi. Namun, bukan berarti apa yang dikatakann benar, yaitu tentang trading menghasilkan uang receh dan grafik tidak ada gunanya.

Setiap orang menyukai strategi masing-masing yang sesuai dengan karakternya. Bisa jadi Lo Kheng Hong tidak suka trading, it is okay. Namun bagi saya pribadi,dan teman-teman chartist lainnya, grafik analisis teknikal sangat berguna untuk mengambil keputusan. Trading juga bukan lagi mengumpulkan uang receh ketika dalam 3 bulan, saya dan beberapa rekan memperoleh profit 50% dari IDKM misalnya. Bukan untuk menyombongkan, namun inilah kenyataannya. Saya menjumpai banyak trader (baik swing, positioning) yang berhasil karena trader bisa sama sukses dengan investor, jika trader mampu mengakumulasikan uangnya dalam jangka panjang. Jadi sekali lagi, konsistenlah! Jangan berganti-ganti strategi sebelum strategi yang 1 teruji dengan baik.

Saya pribadi lebih suka positioning trading dan menghasilkan lebih banyak profit di sana. Apakah positioning yang terbaik? Hmm tidak juga. Seperti Lo Kheng Hong menyukai Value Investing, tidak berarti trading tidak oke. Demikian juga, saya suka positioning trading, hal ini tidak berarti bahwa swing trading / day trading tidak oke. Bagaimana strategi saham untuk profit maksimal? Yang terbaik adalah strategi yang cocok dengan kita / fits you! Dengan merasa nyaman kita akan melakukan dengan konsisten. Investasi adalah seperti menanam pohon, kita harus sabar dan terus menyiramnya, sampai pohon investasi kita tumbuh besar. Seperti menanam pohon, dalan berinvestasi kita harus sabar dan sabar dan sabar.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May

semoga bermanfaat... keep blogging!!!

4.9.12

Apa Itu Windows Dressing? Bagaimana Memanfaatkan Windows Dressing?

windows dressing
Perdagangan saham di bursa cenderung menguat jelang musim windows dressing? Apa artinya? Windows dressing merupakan sebuah strategi yang dilakukan oleh Fund Manager untuk meningkatkan kinerja portofolio. Windows dressing juga dilakukan emiten dalam mempercantik laporan keuangannya. Sederhananya, ibarat sekotak box polos, aktivitas windows dressing adalah pita yang mempercantik kotak tersebut. Lalu apa sebenarnya tujuan dari windows dressing ya ?  Kira-kira apa ya ? Windows dressing bertujuan untuk menyajikan gambaran keuangan yang lebih baik. Biasanya praktek windows dressing bertujuan juga untuk mengangkat harga saham sebuah emiten. Windows dressing biasanya dilakukan pada tiap kuartal (per perempat thn atau 3 bulan Maret,Juni,September,dan Desember). Pada bulan Juni-Juli, IHSG juga sempat terdongkrak karena pengaruh keluarnya laporan keuangan bagi emiten. windows dressing

Lalu apa sih yang jadi penyebab windows dressing itu? Ada beberapa hal yang terkait dengan praktek tersebut, apa saja ya? Windows dressing disebabkan karena harapan kinerja emiten di akhir kuartal/akhir tahun yang lebih baik dibanding kuartal/tahun sebelumnya. Ini juga yang menjadi jawaban: mengapa dalam siklus setahun, jelang akhir Maret-awal April biasanya saham menguat, yaitu karena windows dressing kuartal 1. Demikian pula ketika menjelang akhir Juni -Juli, bursa saham biasanya menguat karena pengaruh windows dressing semester 1. Pada akhir tahun / bulan Desember, market juga berpotensi untuk menguat karena windows dressing akhir tahun. Terutama pada akhir Desember karena pada masa ini juga merupakan masa tutup buku tahunan, windows dressing biasa lebih terasa. Windows dressing yang muncul satu tahun sekali di akhir tahun memiliki daya akurasi lebih tepat dibanding dengan kuartal / semester. Windows dressing cukup jelas terjadi pada tahun 2006, 2007 dan 2008. Untuk window dressing akhir tahun pada tahun 2009 dan 2010 tidak telalu mencolok. Sedangkan di akhir tahun 2011 windows dressing tidak terlalu nampak karena melemahnya perekonomian global. Pada 2011-2012, pelaku pasar cenderung hati-hati terhadap aset mereka karena kekhawatiran akan semakin memburuknya ekonomi dunia. 

Ingin memanfaatkan fenomena windows dressing ? Investor harus memilih saham yang menjadi pendorong utama indeks. Biasanya saham penggerak indeks adalah bluechips, perusahaan berkapitalisasi besar dan tergabung dalam LQ-45. Windows dressing terjadi di IHSG, bukan berarti terjadi pada semua saham. Pemilihan saham yang salah juga dapat menyebabkan kerugian. Sebaiknya tetap konfirmasikan dengan analisis teknikal dan tidak sekedar merespon keluarnya laporan keungan suatu emiten dalam windows dressing.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May

semoga bermanfaat... keep blogging!!!

18.8.12

Aksi Korporasi Perusahaan Yang Mempengaruhi Harga Saham

stock split
Harga saham yang terlalu tinggi kurang terjangkau buat investor kecil, sedangkan yang terlalu rendah bisa di-delisting. Emiten bisa saja melakukan berbagai aksi korporasi yang bisa mempengaruhi harga saham secara langsung, bagaimana caranya? Berikut ini beberapa aksi korporasi yang dapat mempengaruhi harga saham :

1. Aksi Stock Split yang artinya memecah 1 sebuah harga saham menjadi beberapa bagian sesuai rasio. Contoh stock split 1:10 artinya, investor yang tadinya punya 1 lot saham X seharga 50.000 akan menjadi 10 lot saham X seharga 5000. Investor harus tau kenapa perusahaan melakukan Stock Split . Alasan terbaik biasanya untuk memperluas likuiditas saham tersebut. Harga baru yang lebih rendah biasa banyak diburu investor ritel, karena mereka bisa belanja saham tersebut di harga yang lebih murah dengan stock split. Contoh Stock Split pada saham ASII (PT.Astra International, Tbk) Stock split 1 : 10 dari 70 ribuan menjadi 7 ribu an.

2. Aksi Reverse Stock Split , ini kebalikan dari stock split. Jika Stock Split dilakukan untuk memecah harga suatu emiten, Reverse Stock Split dilakukan untuk meringkas. Misalnya : saham FREN pernah melakukan Reverse Stock Split 10:1 dari harga Rp 50. Artinya 10 lembar saham seharga Rp 50 diringkas menjadi 1 lembar saham seharga Rp 500. Reverse Stock Split dilakukan biasanya karena kurangnya likuiditas pada saham tersebut. Citigroup juga pernah melakukan reverse stock split karena harganya terus merosot saat itu. Secara logika, saham yang mengalami Stock Split biasanya lebih bagus daripada Reverse Stock Split. Kenapa ya? Saham yang stock split biasanya karena harganya naik dan terlalu mahal, hal ini menunjukkan saham tersebut diminati investor. Sedangkan Reverse Stock Split biasanya karena harga sahamnya turun terlalu dalam, yang menunjukkan saham itu kurang diminati.

3. Aksi Right Issue yaitu dengan cara peluncuran saham baru yang oleh suatu emiten. Mengapa ? Apa itu Right Issue ? Right Issue (RI) akan ditanggapi positif oleh pelaku pasar jika tujuan dari RI adalah untuk ekspansi. Right Issue akan ditanggapi negatif oleh pelaku pasar jika modal yang diperoleh dari RI akan digunakan untuk bayar utang. Logikanya, investor berinvestasi supaya uangnya bertumbuh bukan untuk membayar hutang orang lain. Right Issue biasanya ditanggapi negatif juga karena efek terdilusinya harga saham. Contoh Right Issue yang dilakukan hampir berbarengan dengan Reverse Stock Split adalah FREN.

4. Aksi Buy Back. Emiten seringkali membeli kembali saham mereka kembali, dan aksi seperti dinamakan buy back. Biasanya jika dilakukan buy back oleh suatu emiten, dapat mendorong harga saham itu naik, mengapa ? Jika sebuah perusahaan melakukan buy back / membeli sahamnya sendiri, logikanya biasa saham perusahaan tersebut baik. Selain itu, aksi korporasi Buy Back Saham juga ditujukan untuk menjaga likuiditas saham tersebut. Pemerintah pernah buy back saham-saham BUMN pada tahun 2009 untuk meningkatkan harga saham yang merosot akibat krisis.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

10.8.12

Waran Dalam Investasi Saham - by Ellen May

waran saham
Apa itu Waran ? Waran adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu (excersize price) dan pada waktu tertentu pula. Waran di berikan gratis sebagai bonus kepada pemegang saham, pada saat IPO (initial Public Offering) atau Right Issue, waran di terbitkan bertujuan untuk menarik investor agar lebih bergairah membeli saham.

Waran merupakan produk turunan dari saham , yang diciptakan pertama kali oleh perusahaan Jepang di Bursa saham Swiss. Pada awal 1980-an perusahaan di Jepang menciptakan waran, dan di Bursa swiss waran ditujukan untuk Hedging. Saat ini, emiten di Bursa Efek Indonesia mulai ramai menerbitkan waran sebagai bonus bagi para pemegang saham. Dalam bursa Indonesia waran lebih dikenal denngan istilah Call Waran . Contoh Call waran : PT. X akan melakukan IPO sebanyak 3 Miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp.1000/lot. bersamaan dengan itu PT.X juga terbitkan 1 miliar lembar waran. Artinya setiap pemegang 3 saham, akan dapat 1 waran secara cuma-cuma. Waran tersebut punya jangka waktu selama 3 tahun, dimana waran tersebu bernilai nominal Rp.100 pada saat harga pelaksanaanya Rp.1200.

Kebanyakan investor bisa mencicipi manisnya waran, karena bonus yang di berikan gratis bisa dijual stelah harganya naik. Waran yang di berikan gratis tersebut juga diperdagangkan di bursa, dan bisa dijual dan harganya cenderung mengikuti saham induknya. Saham waran biasanya sangat fluktuatif. Bisa jadi pedang bermata dua. Mengapa? Saham waran saat naik, naiknya bisa sangat tinggi (contoh FREN-W naik 600%) , dan tidak ada auto reject, seperti saham biasa. Ketika turun, saham waran turunnya bisa cukup dalam. Buat yang kurang hati-hati bisa bikin porto "gosong" :D

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Apa Itu Dead Cat Bounce Dalam ? - by Ellen May

Dead Cat Bounce
Dead Cat Bounce bisa dimanfaatkan untuk trading jangka pendek, dan juga mengurangi posisi buat saham nyangkut! Dead Cat Bounce adalah teman trader namun juga seringkali menipu trader pemula yang tidak mengerti analisis teknikal. Istilah Dead Cat Bounce pada market seperti kucing yang jatuh dari ketinggian, mental sebentar lalu jatuh lagi. Dead Cat Bounce adalah situasi dimana harga naik sementara waktu pada trend turun. Jadi penurunan masih berlanjut? Betul sekali,kenaikan harga pada saat terjadi Dead Cat Bounce itu sifatnya sementara saja. Bagaimana bisa tau? Gejala Dead Cat Bounce pada harga saham/forex/komoditas bisa dilihat dari grafik analisa teknikal. Menarik ya! Bagaimana tahu gejala Dead Cat Bounce ? Cari suport/level psikologis di mana harga berpotensi mental cukup besar! Kalau kita tau level support kuat, bisa manfaatkan support tersebut untuk beli saham ketika terjadi Dead Cat Bounce!

Sekali lagi, momen Dead Cat Bounce sifatnya sementara dan cepat! Jika terlambat, beresiko karena penurunan bisa berlanjut. Momen Dead Cat Bounce / penguatan sementara, dimanfaatkan oleh trader untuk mengeruk profit di tengah trend turun. Gambar Dead Cat bounce seperti ini http://t.co/Re87MFD9 dan ini http://t.co/nvxjcBJJ

Memanfaatkan momen Dead Cat Bounce butuh kejelian tersendiri dan disiplin yang tinggi dari trader. Tantangan pertama dalam trading pada momen Dead Cat Bounce berarti kita sedang menangkap pisau jatuh! Ketika kita tidak disiplin dengan setiap level masuk, dan keluar, maka bisa saja kita jadi gambler dan bukan trader. Metode terbaik untuk melakukan beli saham saat Dead Cat Bounce adalah menunggu volume jual melemah. Bagaimana bisa tau masa jenuh jual? Perhatikan, saat candle turun dan volume mulai mengecil, itu artinya mulai terjadi jenuh jual. Selain itu, perhatikan juga pola pembalikan arah yang ditunjukkan oleh candle, menunjukkan pola pembalikan arah. Setelah kita menemukan sinyal Dead Cat Bounce, silakan lakukan buy, dan jangan serakah! Segera pasang harga jual begitu kita selesai melakukan transaksi beli. Pasang jual di harga resisten terdekat.

Trading saat DeadCat Bounce adalah trading jangka pendek, biasa rentang waktunya 1 hari dan tidak lebih dari 5 hari. Trading saat Dead Cat Bounce bisa dimanfaatkan pada bursa saham di mana kita tidak bisa melakukan short sell, buy back saat Dead Cat Bounce : kita beli saat trend minor mulai jenuh penurunannya. Dead Cat Bounce trading juga bisa dimanfaatkan untuk trading Forex dan Komoditas. Namun Ellen May jarang melakukannya di kedua instrument tersebut. Mengapa?

Forex dan Komoditas adalah market 2 arah di mana kita bisa buy dan short, lebih prefer melakukan short ketika market turun. Pada forex dan komoditas, lebih prefer melakukan short sell daripada buy saat DCB, kenaikannya bersifat sementara. Bicara tentang Dead Cat Bounce, maka tidak bisa terlepas dari Analisis Teknikal yang merupakan sejata utama traders. Traders pemula jangan berspekulasi trading saat Dead Cat Bounce. Lebih baik menunggu momen yang tepat / pembalikan arah.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Fasilitas Margin Trading Bagi Investor Saham - by Ellen May

margin trading
Pernahkah mendengar fasilitas margin trading ? Mungkin ada yang tau atau teman kita pernah menggunakannya. Transaksi margin trading memungkinkan kita untuk dapat beli saham lebih banyak dengan dana yang lebih sedikit. Bagaimana detilnya? Margin trading adalah fasilitas utang yang disediakan oleh pihak sekuritas / pialang untuk melakukan transaksi saham. Dengan fasilitas margin trading investor bisa membeli saham hingga dua atau tiga kali lebih besar dari dana yang disetor. Contohnya, dengan dana sebesar 100 juta rupiah, investor dapat belanja saham hingga 200-300 juta rupiah, tergantung pada besaran margin / limit margin yang disediakan oleh pialang tempat kita bertransaksi saham. Batasan margin tergantung kebijakan masing-masing sekuritas terhadap nasabah karena sekuritas menanggung resiko gagal bayar dari investor. Oleh karenanya sekuritas cukup selektif memberikan fasilitas ini berdasarkan rekam jejak investor di pasar keuangan.

System margin trading ini mirip dengan kredit dari bank yang digunakan untuk pembiayaan bisnis. Di satu sisi, kredit bisa membantu perusahaan untuk dapat berekspansi lebih leluasa. Namun di sisi lain, perusahaan yang kredit secara berlebihan juga harus menghadapi resiko beban bunga lebih besar. Jika dalam kredit untuk usaha ada aset yang dijaminkan, maka dalam margin trading ini yang dijaminkan adalah saham yang dibeli tersebut. Tidak semua saham bisa ditransaksikan secara margin. Hanya beberapa saham tertentu saja yang memenuhi syarat. Dalam mengelola margin trading , sekuritas membebankan bunga terhadap dana yang terpakai. Biasanya, lebih tinggi dari bunga deposito. Bunga berkisar sekitar 15 sampai dengan 25 % per tahun.

Fasilitas margin trading merupakan sebuah pengungkit / leverage, merupakan pedang bermata dua. Jika transaksi kita untung, maka hanya dengan modal sedikit saja kita bisa mendapat keuntungan 2 kali lipat atau lebih. Namun, sebaliknya, ketika transaksi rugian, kita juga harus menanggung beban kerugian berlipat, ditambah beban bunga. Bertransaksi dengan menggunakan margin juga memiliki kelemahan terutama pada saat bursa sedang melemah. Saat harga saham terus menurun, pengguna margin trading dapat terkena margin call atau force sell pada hari ke 5 transaksi yang merupakan pemberitahuan untuk membayar kekurangan dana atau ekuitas dalam rekeningnya. Hal ini dikarenakan kita bertransaksi dengan menggunakan uang broker dengan jaminan saham, sehingga pada saat nilai saham turun maka turun pula jaminan yang diterima oleh broker tersebut. Fasilitas ini kurang cocok untuk investor jangka panjang karena harus membayar beban bunga. Fasilitas margin trading sebaiknya digunakan ketika trend harga saham sedang uptrend kuat, bukan sideways atau turun.

Margin trading ini sangat spekulatif, jadi jika kita tidak benar-benar yakin bahwa saham kita akan naik, sebaiknya tahan diri dulu. Cek juga kemampuan finansial kita, sebaiknya kita masih punya uang dingin sebesar dana yang dimarginkan tersebut. Jika ingin melakukan margin trading pilihlah saham-saham sehat yang berfundamental baik, dan jangan saham lapis tiga. Sekali lagi, waspada dan bijaksana dalam menggunakan margin trading yang seperti pedang bermata dua.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

4.8.12

Tips Mempersiapkan Trading Plan Investasi Saham - by Ellen May

trading plan
Bagaimana kehidupan seorang trader saham professional? Apakah harus sepanjang hari melototin monitor ? Seorang trader, tidak harus selalu melototin monitor, kecuali ia adalah seorang daytrader. Lalu bagaimana? Banyak trader punya banyak waktu luang. Di tengah aktivitas trading, kita tetap bisa melakukan aktivitas lain. Bill Williams, Jesse Livermore, Nicholas Darvas jarang online saat pasar buka. Lalu bagaimana caranya trading?

Trader dapat MEMPERSIAPKAN TRADING PLAN ketika pasar masih tutup! Caranya ? Tidak seperti bayangan banyak orang, di mana trader saham menghabiskan banyak waktu untuk melototin layar, Kita hanya perlu 30 menit-1 jam untuk mempersiapkan transaksi sebelum pasar buka. Setiap malam, sebelum pasar buka, Ellen May melakukan analisis teknikal dengan membaca pola grafik. Jika ada saham yang bagus, dan sinyal-sinyal teknikal mendukung, keesokan harinya kita bisa pasang order beli. Sekalipun setiap malam menganalisa kondisi pasar saham, hal ini tidak berarti Kita harus membeli saham tiap hari. Terkadang, Kita cukup mengamati saham-saham yang sudah Kita beli dan lihat perkembangannya lewat grafik. Jika sudah ada sinyal jual dalam grafik, keesokan harinya Kita bisa pasang order jual / pesan jual saham ke broker.

Pasar saham memungkinkan Kita trading sambil bekerja / melakukan aktivitas lain! Jika Kita bukan daytrader, Kita bisa membeli saham dan menjualnya dalam beberapa hari ke depan/beberapa minggu. Dengan fokus pada beberapa jenis saham saja, Kita tidak akan kerepotan untuk mengawasinya. Di sela-sela waktu trading, Kita bisa belajar, dan berbagi ilmu trading dengan trader lain, seperti yang Ellen May lakukan.

Jika Kita seorang swing trader, rata-rata gain yang diperoleh 1-5% dengan timeframe 2 minggu. Jika Kita seorang position trader, Kita bisa memperoleh 20-60% dalam 2 bulan hingga 4 bulan (variatif). Jadi, Kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk memelototi monitor. Sebaliknya, habiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan menguji system trading, dan juga mengevaluasi kesalahan jika ada. Sharing / berbagi ilmu dengan teman trader lain adalah bagian dari pembelajaran trading yang sangat bagus. Jika memungkinkan, bantulah trader lain untuk belajar. Dengan demikian, Kita sedang mempertajam kapak Kita sendiri.

Trading saham adalah gaya hidup yang memberi kebebasan tempat dan jam kerja. Kita memiliki kebebasan penuh atas batasan penghasilan Kita dan menjadi bos atas diri kita sendiri. Kita melipatgandakan penghasilan dengan meningkatkan (lot) saham yang kita perdagangkan, BUKAN dengan BEKERJA LEBIH KERAS. Tidak perlu sepanjang hari memelototi monitor. Kerjakan PR kita sebelum trading dan buat perencanaan sebelum transaksi.

Ada dua rahasia penting agar sukses dalam trading yang disebut dengan ATTITOOLS yaitu TOOLS yang tepat & ATTITUDE yang tepat. Rahasia penting sukses trading saham : ATTITUDE yang tepat menggunakan TOOLS yang tepat. Trader yang sudah belajar tools yang baik, masih punya 1 PR yaitu membentuk ATTITUDE trading yang baik

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Strategi Mengatasi Saham Nyangkut - by Ellen May

Saham nyangkut artinya saham yang kita beli turun harganya, dan dalam waktu yang cukup lama harganya jauh di bawah harga beli. Apa yang harus kita lakukan untuk saham nyangkut ini?Ada beberapa strategi yang bisa kita lakukan jika saham kita nyangkut! Beberapa strategi tersebut antara lain :Cut loss dan Switching saham lain.Cut Loss dilakukan ketika terjadi technical rebound / harga naik sementara. Seharusnya kita sudah siapkan Cut Loss/Stop Loss jauh sebelum saham kita nyangkut. Namun ketika saham kita nyangkut, sebaiknya tunggu ketika mengalami rebound. Setelah CL (Cut Loss), Kemudian kita bisa mencari saham lain yang lebih baik (swicthing), dan membuat portofolio saham yang baru (reposisi).

Swicthing perlu kita lakukan bila saham yang nyangkut trend nya sangat buruk, fundamental tidak baik, dan sulit untuk pulih dalam waktu lama. Dalam investasi saham waktu adalah komponen yang sangat penting. Jika kita tidak melakukan switching, kita akan kehilangan kesempatan. Jika pemulihan saham membutuhkan waktu bertahun-tahun, lebih baik beralih ke saham lain untuk mencari potensi keuntungan yang lebih baik.

Selain strategi switching / menukar dengan saham lain, jika saham nyangkut yang kita CL tadi masih ada potensi, kita bisa melakukan buy back Apa itu buy back? Buy back adalah membeli kembali saham yang sudah kita CL di harga yang lebih murah / di suportnya jika saham tersebut masih potensial. Bagaimana jika setelah melakukan cut loss tidak ada saham lain yang potensial untuk dibeli, tidak ada potensial untuk switching atau buy back? Jika tidak ada kesempatan untuk switching / buy back pada bursa saham, kita bisa melirik instrumen investasi lain kok.

Strategi berikutnya yang dapat kita lakukan dengan jual saham dan mengalihkan ke instrumen investasi lain sepertt emas, pasar uang, obligasi atau deposito. Nah pertanyaannya, bagaimana jika kita punya suatu saham nyangkut tapi kita ingin hold ? Alias tidak ingin menjualnya ? Strategi hold saham nyangkut bisa di lakukan jika penurunan harga terjadi bukan karena buruknyaa fundamnetal perusahaan tetapi karena pergerakan pasar sedang lesu. Jika fundamental perusahaan bagus, kita boleh hold saham kita yang sedang turun, menjadi "investor dadakan" :p

Saham Nyangkut
Timeframe strategi beli dan simpan untuk jangka panjang yang dimaksud berkisar antara 1-5 tahun. Sembari menunggu, kita dapat melakukan trading saham yang lain. Strategi yang kita lakukan biasanya tergantung pada berbagai kondisi, misalnya masih seberapa banyak modal yang kita miliki/seberapa banyak saham nyangkut. Jika kita masih punya modal untuk trading, akumulasikan profit kita selama 1-3 bulan. Alokasikan 20-30% dari profit tersebut untuk cut loss saham nyangkut! Dengan demikian, kita masih punya sisa 70-80% profit. Hal ini akan berdampak lebih baik bagi psikologi daripada ketika kita net loss! Di sinilah pentingnya money management yang baik. Cash is the king! Jika kita masih punya sisa cash, kita masih bisa menghasilkan profit. Situasi ekstrnal juga bisa mempengaruhi, dalam situasi pasar saham trend turun, investor cenderung melakukan cut loss dan memindahkan uangnya ke investasi lain. Namun sekali lagi, sebelum saham kita nyangkut, ada baiknya kita membuat prencanaan trading yang mengantisipasi jika harga saham kita turun, jadi tidak nyangkut.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

16.7.12

Market Timing, Strategi Investasi Saham - by Ellen May

Strategi investasi salah satu faktor yang amat menentukan untuk mencapai keberhasilan investasi. Jika strategi yang diterapkan salah, maka hasil investasi akan kurang maksimal, bahkan bisa jadi justru mendatangkan kerugian. Sebaliknya jika strateginya jitu, investasi akan membuahkan hasil yang maksimal.

Salah satu strategi yang sering dipergunakan oleh banyak investor: menerapkan jurus momentum pasar/lebih dikenal dengan istilah Market Timing. Market timing adalah kemampuan investor dalam menentukan waktu kapan ia masuk pasar dan kapan ia keluar pasar. Selain itu, market timing juga berbicara tentang kapan harus keluar dari sebuah investasi untuk dipindahkan ke jenis investasi lainnya. Dalam implementasinya market timing berarti keluar pada saat pasar akan turun, dan masuk pada saat pasar akan naik. Kapan saat yang tepat masuk/beli saham? Pertanyaan sederhana yang sangat sering dilontarkan oleh investor! Tidak ada jawaban exact untuk pertanyaan tersebut karena tidak seorangpun yang bisa memastikan apa yang akan terjadi esok. Namun ada beberapa strategi yang bisa Kita pilih untuk menentukan kapan akan mulai membeli saham / mulai berinvestasi. Perlu dicatat bahwa strategi yang dipilih oleh orang yang 1 bisa berbeda dengan strategi yang dipilih orang lain.

Strategi pertama, ESP / Equity Saving Plan, adalah sebuah strategi beli saham utk tujuan investasi lebih dari 3 tahun. Tujuan investasi tahunan adalah untuk pelipatgandaan uang jangka panjang tanpa harus terus mengamati market. Dengan membeli saham secara rutin tiap bulan, akan diperoleh harga rata-rata sebuah saham. Strategi ESP punya kelebihan,mudah dilakukan untuk pemula sekalipun. Hanya butuh konsistensi. Namun kelemahannya, strategi ini kurang efektif hasilnya dalam jangka pendek, jadi memang butuh kesabaran.

Strategi berikutnya adalah memanfaatkan momentum dalam market, memanfaatkan turun naiknya harga saham (market timing). Kita bisa memanfaatkan turun naiknya harga saham dalam rentang waktu tahunan, bulanan,atau harian,sesuai pilihan Kita. Strategi market timing dgn memanfaatkan fluktuasi harga pasar ini membutuhkan keterampilan lebih dlm membaca pergerakan harga. Keterampilan yang dimaksud dalam membaca pergerakan harga ini adalah kemampuan dalam melakukan analisis teknikal. Tidak perlu menjadi seorang analis teknikal yang handal dalam membaca pergerakan harga. Cukup kuasai tentang trend, support resisten, plus pengendalian emosi dan kedisiplinan, Kita bisa berhasil investasi/trading saham! Jika Kita memilih untuk berinvestasi bertahun-tahun, perhatikan grafik bulanan dengan rentang waktu 5-10 tahun. Jika Kita memilih untuk berinvestasi / trading beberapa bulan, perhatikan grafik mingguan dengan rentang waktu 6 bulan-2 tahun. Jika Kita memilih trading jangka pendek beberapa hari-beberapa minggu,perhatikan grafik harian dengan rentang waktu 1-6 bulan. Setelah memilih rentang waktu, perhatikan trend harga yang terlihat pada grafik saat itu.

Apa sih trend harga? Jika trend harga cenderung naik, Kita boleh melakukan aksi beli. Ditandai dengan terbentuknya higher high & higher low. Nah jika harga cenderung turun sebaiknya hindari untuk melakukan aksi beli karena sudah pasti investasi Kita akan lama berbuah. Jika Kita berinvestasi ketika trend harga cenderung turun, investasi Kita bisa merugi untuk waktu yang lama. Demikian juga, kalau Kita berinvestasi ketika trend sedang mendatar / sideways, maka return investasi juga lebih lembat. Contohnya, 2009-2010 market sangat uptrend, maka tidak heran jika Kita dapat untung puluhan sampai dengan ribuan % dalam periode tersebut. Emang ada ya saham yang member return 1000% pada periode 2009-2010?Ada dong.. GGRM contohnya. Saham GGRM naik dari 4500 an pada tahun 2009 menjadi 52 ribu an di tahun 2010, lebih dari 1000%!

Nah, beda lagi ceritanya, jika Kita berinvestasi di timing yang kurang tepat, yaitu saat market turun, pada awal 2008. Pada periode 2008 awal sampai dengan 2008 akhir, bursa saham runtuh puluhan persen, IHSG rontok 58% dari level tertinggi. Sebagus apa pun fundamental perusahaan, sepintar apa pun investor memilih saham, pasti rugi jika melawan trend! Pada tahun 2008 trend harga saham turun tajam, trader / investor yang mencoba beli saham berarti sedang melawan trend. Nah beda lagi ceritanya jika Kita mulai berinvestasi di tahun 2011, dimana penguatan / uptrend mulai berakhir. Pada tahun 2011, market mulai masuk trend sideways / menyamping. Apa akibatnya? Jangan heran, jika Kita mulai beli reksadana saham pada th 2011 maka hasilnya juga cenderung biasa-biasa saja.

Berinvestasi saham jangka panjang, pada trend naik bisa membuat uang Kita berlipat. Sebaliknya, berinvestasi saham jangka panjang ketika trend turun, bisa membuat kantong Kita kering. Berinvestasi pada trend yang tepat akan mempercepat pertumbuhan investasi Kita. Namun jika Kita tidak bisa membaca trend, strategi ESP dan DCA akan meminimalkan resiko dalam investasi. Strategi ESP dan DCA lebih ditujukan untuk pemula, return tidak secepat trend follower, namun resiko juga lebih moderat. Masing-masing strategi punya plus & minus. Strategi investasi mana yang akan Kita pilih ? Semua kembali pada pribadi Kita :)

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

15.7.12

Psikologi Trading dan Tips Praktis Trading Saham - by Ellen May

Untuk temen-temen yang sudah praktek trading, pasti tau ya market bulan Mei-Juni ini seperti apa. Bagaimana portofoliomu? Bulan Mei 2012 kemarin, adalah bulan yang cukup prihatin bagi banyak rekan trader saham karena harga saham yang merosot cukup tajam. Masih lekat betul dalam ingatan, pada awal Mei 2012, IHSG masih melaju hingga menuju titik tertinggi 4234. Dan tidak ada seorang pun yang percaya bahwa harga saham / market berpotensi turun dalam.Mengapa? Karena waktu itu terjadi suatu euphoria / rasa percaya diri yang sangat luar biasa dari para traders. Indeks pada waktu itu secara teknikal sudah menyentuh level tertinggi sepanjang masa dan harus sudah waspada. Mengapa demikian? Sederhana saja, area tertinggi sepanjang masa / all time high adalah atap / ressisten yang cukup kuat. Ibarat bola yang sentuh atap maka potensi mantul ke bawah, demikian pula harga saham yang sentuh angka resisten, berpotensi turun. Ya, memang ada kemungkinan terjadi break out / jebol atap resisten, namun ketika dekat resisten sebaiknya waspada.

Kembali ke psikologi market. Setelah itu, teman-teman trader tau apa yang terjadi sepanjang bulan Mei pada market? Ya benar sekali, IHSG menukik tajam dari level tertinggi 4234 hingga level terendah 3635, melemah 14% sepanjang bulan Mei! Pelemahan sedalam 14% dalam bulan Mei, menghapus kenaikan IHSG dari bulan Nov 2011-awal Mei 2012. Butuh sekitar 6 bulan dari November 2011-awal Mei 2012 untuk naik dari level 3635-4234 atau naik 16%. Namun hanya butuh sebulan untuk menghapus kenaikan selama 6 bulan tersebut, yaitu di bulan Mei 2012 kemarin. Hal itu merupakan kabar buruk bagi trader yang tidak siap dan terjebak dalam euphoria bulan April 2012. Byk trader yang pada waktu itu curhat karena porto nya rugi dalam,apakah harus cut loss saat itu dgn kerugian belasan persen? Cut loss itu artinya menjual saham dalam posisi rugi untuk menghentikan / membatasi kerugian. Pada waktu itu tidak disarankan untuk cut loss saat harga menyentuh bottom, namun tunggu terjadi teknikal rebound.

Teknikal rebound yang dimaksud bisa berupa Dead Cat Bounce atau bisa juga pola pembalikan arah. Masih ingat ketika itu banyak trader yang putus asa, sedih,dan tertekan karena portofolionya rugi besar. Nah, karena saat ini, banyak saham-saham yang sudah menguat cukup tinggi.. apa ya yg seharusnya dilakukan oleh para nyangkuters? Yak, benar sekali, sebaiknya mulai kurangi posisi saham nyangkut yang kita miliki, karena kita masih diberi kesempatan kedua! Setelah kita mengurangi posisi saham-saham nyangkut dengan harga yang lebih baik, silakan mulai berpikir untuk memilih saham-saham yang lebih bagus. Bagus bisa secara teknikal / fundamental. Dekat lebaran, saham-saham konsumsi layak dilirik, seperti Mayora, Indofood, CPIN, dl.

Kembali lagi ke pembahasan psikologis market. Ketika harga naik, maka rasa percaya diri si trader mulai tumbuh. Ketika itu, ia merasa bahwa ia bisa menjual sahamnya lebih mahal, baik nyangkut/tidak. Apa yang terjadi ya kemudian? Ya! Banyak orang yang tadinya putus asa, kini menjadi mulai pede, dan tidak mau menjual saham nyangkutnya yang notabene mulai balik modal. Trader saham/forex,dll seringkali dipermainkan oleh emosi dan mengambil keputusan berdasar emosi. Waspada!

Supaya tidak mudah terpengaruh oleh emosi, ada beberapa tips : yang pertama buatlah trading plan Kita sendiri! Buat trading plan sendiri, bukan trading plan orang lain.Tutup mata deh kall ada yang pamer profit (tapi ga pernah cerita ruginya :p). Nah supaya bisa buat trading plan sendiri, harus bisa analisa sendiri. Paling tidak bisa analisa grafik sendiri. Analisa grafik / teknikal, dan fundamental itu mudah, asalkan ada kemauan untuk belajar. Nah dengan bisa menganalisa sendiri, Kita tidak akan galau lagi dengan apa kata orang/trading plan orang. Kalaupun harus cut loss, Kita akan cut loss dengan lebih tenang, tidak galau karena Kita tahu mengapa harus melakukannya.

Sekali lagi,market tidak selamanya naik, jadi, be cautious ketika naik, manfaatkan untuk profit taking, jangan greedy. Selagi market naik, siapkan untuk berjualan dan menyiapkan dana kembali untuk persiapan jika terjadi koreksi. Begitu juga, market tidak selamanya turun. Ketika turun, manfaatkan untuk beli saham-saham terdiskon/buy on weakness, jangan pani. Kalau kita sudah mempersiapkan dari awal, kita akan lebih tenang dan trading lebih berkualitas. Maka, slogan "Be greedy when others are fearful, and be fearful when others greedy" tidak hanya slogan. Learn,practice, and pray,miracle happen. Supaya miracle happen, harus mau action!

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

12.7.12

Cara Memilih Perusahaan Yang Tepat Untuk Investasi Saham - by Ellen May

Pernah terbersit pertanyaan, seperti apa sih perusahaan yang bagus untuk investasi saham ? Bagaimana ya melihat kualitas sebuah perusahaan tanpa menggunakan angka-angka? Analisis kesehatan dan pertumbuhan perusahaan biasa dilakukan dengan analisa laporan keuangan dalam Fundamental Analysis. Namun selain analisis yang berupa angka- tersebut, ada tips-tips fundamental analysis yang praktis dan bisa digunakan oleh pemula.

Tips pertama - Yang perlu diperhatikan untuk memilih perusahaan adalah sektornya. Pilih sektor yang sedang bertumbuh saat itu. Tidak semua sector menonjol dalam satu waktu. Biasanya hanya 1 atau 2 sektor saja yang menonjo.

Tips kedua - Setelah memilih sektor yang bagus, berikutnya adalah pilih perusahaan yang punya pangsa pasar terbesar di sektornya. Misalnya, sektor Gas minggu lalu sempat diuntungkan karena peningkatan harga Gas, saham-saham yang memimpin dalam sektornya antara lain PGAS. Selain pangsa pasar yang besar, pilih perusahaan yang cenderung bersifat monopoli. Misalnya saja, sedikit perusahaan pengelola jalan tol yg listing di BEI, yaitu Jasa Marga dan Citra Marga Nusaphala. Perusahaan yang punya pangsa pasar besar biasanya menjangkau seluruh golongan masyarakat, biasanya sektor konsums.

Tips ketiga - Yang perlu diperhatikan adalah mengecek bisnis apa yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Mudah saja melihat model bisnis Indofood atau INDF yang memproduksi mie instant dan menjual ke masyarakat. Namun, banyak orang yang terkecoh dengan beberapa jenis saham yang namanya kurang familiat bagi masyarakat awam. Misal: PT Bumi Resources MineralsTbk sering dikira perusahan tambang padahal merupakan perusahaan investasi yang punya anak usaha tambang.

Tips keempat - Pilih perusahaan yang punya competitive advantage, nilai lebih yang membuatnya mampu bersaing. Misalnya saja Apple yang harganya cenderung lebih mahal, tapi banyak orang memilih produk-produknya karena inovasi yang membuatnya unggul. Contoh lain, competitive advantage bisa juga dari kekuatan merek. Ada banyak minuman soda, namun Coca Cola tetap unggul.

Tips kelima - Cek manajemen perusahaan. Hal ini yang selalu didengung-dengungkan oleh investor kawakan Bp Lo Kheng Hong. Manajemen bagaikan pilot dalam sebuah pesawat. Tanpa manajemen yang baik,jalan perusahaan tidak akan mulus. Lalu bagaimana caranya memeriksa manajemen perusahaan? Kita bisa memerika manajemen perusahaan dengan melihat website nya, cek nama-namanya. Setelah itu, cek juga pendidikannya, dan cek histori dari manajemen tersebut. Gunakan http://t.co/T4M8qt5t Selain itu, kita juga bisa cek manajemen perusahaan dengan menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham. Semua pemegang saham berhak untuk menghadiri RUPS. Di situ kita bisa bertatap muka langsung dengan manajemen.

Tips keenam - Periksa GCG (Good Corporate Governance). Apa itu ya? GCG atau tata kelola perusahaan adalah serangkaian kebijakan perusahaan agar dapat berjalan sesuai harapan semua pihak. Pihak-pihak yang dimaksud bukan hanya pemegang saham, namun juga konsumen, supplier, dan lingkungan. GCG yang baik juga member solusi win win bagi semua pihak tersebut. Good corporate governance melindungi semua pihak dan menghindarkan sikap tidak etis dari perusahaan. Ada beberapa prinsip dasar GCG seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, fairness, kewajaran, integritas, kejujuran, dan taat akan hokum. Perusahaan yang punya GCG bisa lebih efektif dan punya hubungan baik dengan masyarakat. Beberapa ciri perusahaan yang punya GCG baik : adanya transparansi laporan keuangan, tidak dimanipulas. Laporan keuangan yang transparan bisa dicek secara mendalam dan logis dengan hubungan sebab akibat. Struktur dewan direksi meliputi berbagai pihak dan sifatnya independen. Cek juga apakah perusahaan menghormati hak-hak stakeholder, seperti tidak terlambat dalam bayar utang bisnis. Tips-tips di atas penting untuk diperhatikan, melengkapi angka-angka laporan keuangan yang bisa saja dimanipulasi seperti saham ENRON di AS. Tips-tips di atas merupakan pelengkap. Jadi jika kita seorang investor jangka panjang, belajar juga analisis laporan keuangan.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Pasar Saham dan Berbagai Rumor Yang Beredar di Dalamnya - by Ellen May

Pasar adalah sebuah tempat yang menyediakan sarana yang mempertemukan pembeli dan penjual. Demikian juga dengan pasar saham. Pasar/bursa saham adalah tempat yang menyediakan sarana untuk para investor yang berniat untuk membeli / menjual saham. Pasar menjadi kompleks karena pelaku pasar terdiri dari banyak pihak dan jumlah yang diperdagangkan juga cukup banyak. Pelaku pasar terdiri dari individu, lembaga, asing, domestik, dari modal kelas teri hingga kelas kakap. Pelaku pasar tidak hanya investor yang berniat membeli saham, namun juga perusahaan / emiten yang menerbitkan saham tersebut. Sebagai seorang investor / pedagang,emiten / perusahaan, dan setiap pihak ingin untung besar dan cepat. Karena itulah kemudian muncul berbagai upaya untuk menghasilkan keuntungan sebesar mungkin dan secepat mungkin. Sehingga seringkali untuk menghasilkan keuntungan tersebut dihembuskan rumor untuk membentuk persepsi pasar. Naik turunnya harga sangat dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran, yang sangat dipengaruhi oleh persepsi dari investor. Minat beli dan minat jual investor di bursa sangat dipengaruhi oleh persepsi / pendapat investor terhadap suatu emiten dan pasar. Jika persepsi yang terbentuk terhadap suatu emiten/saham / situasi pasar positif, maka investor akan cenderung membeli. Sebaliknya, jika persepsi yang muncul terhadap situasi pasar global/saham/emiten negatif, maka investor cenderung menjual.

Nah, sudut pandang dari investor sangat dipengaruhi oleh informasi yang beredar di pasar. Contohnya? Ketika di Amerika / Eropa muncul berita negatif, maka pasar modal Amerika cenderung melemah. Yang lebih menarik, meskipun berita tersebut muncul di negara barat, negara-negara di Asia termasuk Indonesia juga terpengaruh. Sebagai contoh, ketika minggu lalu muncul berita bahwa data pengangguran di Amerika memburuk dan indeks Amrik turun tajam, pada hari berikutnya, di Indonesia saham-saham juga ikut merosot tajam karena investor cenderung terpengaruh persepsi tetangga Contoh lain, tiba-tiba beredar rumor/informasi bahwa PT.X yang sahamnya diperdagangkan di BEI akan melakukan ekspansi, atau beredar rumor bahwa PT.Y memenangkan tender, atau mungkin diakuisisi oleh sebuah institusi. Kira-kira apa yang terjadi?

Biasanya ketika muncul rumor-rumor seperti itu, investor akan merespon dengan aksi beli / jual. Jika rumor yang beredar positif, misalnya kredibilitas perusahaan yang mengakuisisi tersebut bagus, investor cenderung beli. Dalam kondisi seperti itu, biasanya hampir pasti harga saham PT.X akan melonjak tinggi dalam waktu yang cepat. Investor yang membeli saham PT.X bisa memperoleh keuntungan sangat cepat dalam sehari atau dua hari. Apakah informasi yang muncul benar? Belum tentu! Informasi/rumor itu seringkali muncul dari sumber-sumber yang tidak jelas.

Rumor bermunculan seperti oase di padang gurun sehinga investor mudah percaya tanpa cek ricek. Kadang rumor sengaja ditiupkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan sesaat. Itulah yang disebut rumor pasar. Kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan dari rumor adalah untuk membentuk persepsi pasar terhadap suatu emiten sehingga pasar membeli / menjual sahamnya. Karena hal seperti itu terjadi berulang-ulang, maka pengaruh rumor terhadap harga saham harus dipahami. Bagaimana menyikapi rumor-rumor yang beredar dan informasi yang sebenarnya ?

Informasi yang beredar di pasar dibedakan menjadi 2, yaitu info resmi dari perusahaan (emiten) dan info tidak resmi. Info tidak resmi sumber beritanya tidak berasal dari perusahaan, dibedakan menjadi 2 lagi. Info tidak resmi bisa berupa hasil riset yang dilakukan kalangan analis, dan yang kedua adalah info yang tidak jelas asal-usulnya. Info yang tidak jelas asal-usulnya disebut dengan rumor. Ini adalah ciri-ciri pertama dari rumor.

Saham-saham yang diterpa rumor biasanya langsung bereaksi di pasar. Karena pengaruh rumor terhadap harga saham sering terjadi, kemudian lahir istilah buy on the rumors, sell on the news. Nah apa yang dipercaya dalam rumor tersebut kadang terjadi, dan kadang tidak terjadi. Jika rumor yang beredar sifatnya negatif, maka biasanya tekanan jual terhadap saham tersebut meningkat sehinga harga saham turun. Jika rumor yang beredar positif biasanya langsung diikuti oleh naiknya permintaan sehingga harga saham akan naik. Dan jika rumor benar-benar terjadi (menjadi berita resmi / news), trader mulai profit taking. Inilah yang disebut buy on rumor,sell on news. Trader yang menggunakan patokan analisis teknikal tidak mudah diombang-ambingkan oleh rumor. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena grafik tidak bisa bohong dan analisis teknikal mencerminkan psikologi/perilaku marke. Informasi yang beredar bisa bermanfaat, asalkan kita mencernanya dengan sebaik mungkin.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Strategi Investasi Saham untuk Pemula - by Ellen May

Mau tau strategi investasi saham termudah dan tersimple untuk dummy / pemula? Tetapi sebelum kita masuk pada penjelaskan tentang strategi investasi buat pemula, mari kita ulas dahulu tentang pengertian trading dan investasi. Apa perbedaan antara trading dan investasi ? Trading adalah beli jual saham dalam jangka waktu pendek. Sedangkan investasi adalah strategi beli dan jual saham dalam jangka panjang, 1-5 tahun atau lebih. Trader memanfaatkan fluktuasi jangka pendek / turun naiknya saham dalam rentang waktu harian-bulanan. Jadi, fluktuasi / turun naiknya saham dalam jangka pendek adalah teman baik dari trader. Hal ini berbeda dengan investor. Investor saham tidak terlalu mementingkan fluktuasi harga, namun lebih long run. Trader bisa kaya, investor juga bisa kaya. Hanya saja, untuk pemula, disarankan untuk mulai dari investasi. Kenapa demikian? Karena, semakin kecil rentang waktu antara beli-jual, maka resiko juga semakin besar, belum lagi faktor emosi yang akan mempengaruhi. Mengapa investasi ? Dalam jangka pendek harga saham turun naik berfluktuasi, cukup beresiko untuk pemula yang coba-coba.

Bagaimana caranya kita mulai berinvestasi? Yang pertama, kita harus memilih perusahaan yang sehat dan bertumbuh. Untuk investor professional, biasanya menggunakan analisis fundamental untuk memilih perusahaan yang sehat tersebut. Buat investor yang sudah mengerti analisis teknikal, bisa menentukan timing beli ketika harga turun dan akan mulai trend naik. Dengan demikian mereka bisa memperoleh profit maksimal bila disiplin dalam melakukannya. Namun,bagaimana dengan pemula ? Adakah strategi investasi for dummy yang super simple ?

Ada strategi investasi yang sangat simple untuk pemula, namun strategi ini membutuhkan kesabaran dan komitmen, dan bekerja dalam waktu 1-5 tahun, bukan dalam semalam. Seperti yang kita ketahui, stock market terus naik dari tahun ke tahun meskipun dalam jangka pendek, mengalami turun naik. Maka sebagai investor (bukan trader) kita tidak perlu panik / heboh ketika harga saham dalam jangka pendek turun / naik tajam. Strategi ini memungkinkan kita memiliki reksadana sendiri, dengan fee yang lebih murah, disebut dengan ESP (Equity Saving Plan). Strategi ini juga memungkinkan kita memberikan tabungan untuk ulang tahun ke 17 untuk anak kita dengan bentuk yang lebih baik. Tabungan saham ini memberi return jauh lebih baik daripada deposito yang hanya memberi bunga 6-7% setahun. Bagaimana caranya ?

Langkah pertama, kita tentukan dulu jenis saham apa yang akan kita pilih untuk investasi. Sebaiknya saham yang kita pilih adalah saham-saham yang defensif dan dibutuhkan oleh banyak orang, dan bersifat monopoli. Maksudnya? Misalnya saja, meski terjadi krisis, tidak mungkin orang berhenti mandi, keramas, berobat, bahkan tidak bisa berhenti merokok. Nah, dengan demikian, kita bisa pilih saham-saham yang berada di sektor tersebut, misalnya saja saham dari perusahaan obat-obatan / farmasi yaitu Kalbe Farma atau Kimia Farma atau Indofarma. Demikian pula ketika krisis orang tidak berhenti mandi keramas, maka saham Unilever cenderung defensive. Bagaimna dengan bank? Meski tidak bisa dibilang defensive karena ada masa-masa tertentu saham perbankan tertekan. Namun.. siapa sih yang tidak butuh bank ? Silakan pilih juga beberapa saham perbankan yang cukup menonjol seperti BMRI atau BBNI atau BBCA. Ada banyak cara keren (FA&TA) untuk milih perusahaan. bagus. Namun cara tersebut di atas adalah cara tersimpel dalam memilih perusahaan top untuk investasi.

Setelah pemilihan saham, sekarang kita harus menentukan strategi berikutnya yaitu kapan membeli. Strategi ESP (Equity Saving Plan) berikut ini adalah strategi yang paling simple untuk dummy / pemula. Kita bisa beli saham tersebut setiap bulan dengan jumlah yang tetap. Contohnya? Misalnya kita komitmen untuk beli 1 lot setiap bulannya, atau mungkin komitmen beli 10 lot tiap 3 bulan. Jumlah dan periode untuk membeli saham tersebut boleh kita tentukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi financial kita. Jumlahnya tidak terlalu penting yang terpenting di sini adalah KOMITMEN. Namun biasanya perusahaan yang defensif, dibutuhkan banyak orang, sedikit saingan (apalagi monopoli), punya pertumbuhan cukup bagus. Dan menariknya, semua itu bisa diraih dengan strategi investasi yang sangat sederhana, for dummy, hampir tidak memerlukan strategi apa pun. KISS! Keep it simple & smart! kita semua pun bisa melakukan hal-hal tersebut, yang kita perlukan adalah KOMITMEN dan disiplin!

Semua orang bisa melakukan strategi semudah itu, namun hanya sedikit yang praktek. Kenapa ? Tidak lain adalah karena susahnya disiplin dan komit! Lalu bagaimana supaya bisa komit dan disiplin? Salah satu caranya adalah diikat! Sistem penalty akan membuat investor lebih disiplin dalam menjalankan perencanaan investasi jangka panjang ini. Ingat, ini adalah planning untuk jangka panjang, 1,3, atau 5 tahun dan bukan sekedar spekulasi jangka pendek! Ayo segera praktek, semakin dini kita memulainya semakin bagus! Warren Buffet mulai investasi saham sejak 14 tahun lho! Selamat Mencoba!!

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Strategi Investasi Saham "Income Investing" - by Ellen May

Ada lagi strategi investasi saham selain Value Investing dan Growth Investing, yaitu Income Investing.Income investing artinya investor cenderung invest pd saham-saham yagg rajin bagi dividen. Resiko dalam Income Investing tetap ada, namun kadar resikonya termasuk rendah bila dibandingkan dengan jenis saham lain. Hal ini dikarenakan saham yang rajin bagi dividen umumnya lebih stabil dan tidak terlalu volatile. Dengan demikian saham ini cocok untuk investor yang tidak berani untuk menghadapi resiko fluktuasi saham. Emiten yang rajin bagi dividen umumnya adalah perusahaan yang konservatif, dan sudah matang. Maksudnya gimana ya? Karena mapan,perusahaan tersebut tidak banyak ekspansi sehingga profit yang dihasilkan di kembalikan lagi ke pemegang saham. Perusahaan-perusahaan yang memberi deviden tinggi umumnya dari sektor utilitas,telekomunikasi, energi, komodias, dan finansial.

Nah, perusahaan seperti apa saja yang bisa dijadikan kandidat income investing? Kapan beli dan kapan jual? Perusahaan BUMN rajin memberi deviden tinggi karena keharusan membagikan saham kepada pemerintah sebagai pemegang saham. Yang lebih menarik,karena pemerinthh ikut menikmati dividen, kadang perusahaan BUMN merugi pun tetap bagi dividen. Nah bagi yang suka dengan kepastian & low risk, saham-saham BUMN bisa dilirik untuk income investing. Pilih juga perusahaan yang konsisten bagi deviden setidaknya selama 5-25 tahun terakhir berturut-turut. Pilih saham dengan rata-rata deviden yield terbesar. Deviden yield = deviden per lembar saham : harga saham saat ini. Semakin besar deviden yield berarti semakin besar rewards yang diperoleh investor. Asik kan? Sebaiknya, pilih saham dengan deviden yield lebih besar dari 3% dan sebaiknya deviden yang dibayarkan juga bertumbuh setiap tahun. Amati juga pertumbuhan div setidaknya 5 thn terakhir. Cari yang rata-rata pertumbuhan dev-nya cukup besar diatas 10%. Pilih juga emiten yang punya pertumbuhan pendapatan yang cukup. Kalau rugi tentu tidak akan bagi deviden.

Untuk melihat pertumbuhan pendapatan, cek pertumbuhan EPS. Cari saham yang rata-rata pertumbuhan EPSnya lebih dr 10%. EPS tumbuh 5 tahun terakhir, dan juga dalam 3-4 kuartal terakhir, menunjukkan pertumbuhan pendapatan perusahaan. Pilih saham yang memiliki volatilitas yang rendah untuk income investing. Saham yang dipilih untuk Income Investing sebaiknya stabil, perlahan namun pasti. Maklum bukan untuk trading tapi investasi. Jadi, berbeda dengan trader, yang memang membutuhkan fluktuasi untuk mencapai capital gain nya.

Lalu kapan sebaiknya kita beli saham untuk Income Investing? Sebaiknya beli jauh hari sebelum jadwal pembagian deviden. Mengapa demikian? Karena biasanya mendekati pembagian deviden,harga sudah naik cukup tinggi. Kita juga bisa membeli saham untuk income investing dengan membeli bertahap / rutin tiap bulan. Untuk beli saham secara rutin, program ESP sangat cocok untuk pemula. Ibarat investasi reksadana dengan fee murah.

Lalu kapan kita bisa jual saham untuk income investing? Karena fungsinya sebagai pendapatan rutin, bisa disimpan dlm beberapa tahun. Jual saham bila pertumbuhan pendapatan semakin kecil atau ada potensi kinerja memburuk dalam jangka panjang. Banyak yang menganggap pembagian deviden return nya tidak seberapa jika dibandingkan dengan trading saham jangka pendek. Namun benarkah trader bisa memperoleh gain yang lebih besar daripada para Income Investor? Belum tentu. Semakin sering bertransaksi dan semakin kecil rentang waktu beli-jual, resiko yang muncul semakin besar. Jika trader (baik saham,forex,komoditas) tidak terlatih dan tidak disiplin, maka bisa saja dia malah merugi dan profit kecil. Menjadi trader dan investor saham jangka panjang, sama-sama bisa untung asalkan keduanya konsisten.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Strategi Investasi Saham "Investing" - by Ellen May

Salah satu cara berinvestasi ketika pesimisme dalam titik puncak adalah dengan cara menggunakan strategi value investing. Value investing adalah strategi investasi dengan cara mencari saham dari emiten yang dinilai "murah". Murah disini bukan berarti murah dalam segi nominal, bisa saja harga saham Rp.20.000 per lembar lebih murah dari saham yang harganya Rp.3.000 per lembarnya. Mengapa bisa demikian? karena secara valuasi saham x yang harganya Rp.20.000 tersebut lebih murah. Value investor paling banyak dijumpai. mereka mencari saham-saham yang fundamentalnya bagus dengan harga terdiskon. Value stock juga bisa ditemui di sektor apa saja, baik saham yang berjenis blue chips atau saham yang berjenis second liner.

Nah, masa koreksi tajam seperti saat ini adalah saat yang tepat untuk berburu saham terdiskon. Biasanya saham yang valuasinya terdiskon banyak ditemukan ketika pasar saham sedang terguncang. Biasanya ketika market turut banyak terjadi panic selling karena menanggapi pasar secara reaktif. Secara fundamental sebenarnya bukan kondisi perusahaan yang terguncang sehingga valuasi menjadi lebih murah. Industri otomotif saat ini sedang tertekan selain karena market global juga karena kebijakan baru DP kendaraan. Hal ini akan menimbulkan sentimen negatif dan menurunnya permintaan dalam jangka pendek. Hal tersebut membuat salah satu perusahaan otomotif tertekan cukup dalam, seperti ASII. Namun dalam jangka panjang konsumen akan beradaptasi. Dan perlu di ingat, ASII tidak hanya bergerak pada sektor otomotif. ASII atau PT.Astra International adalah perusahaan yang memiliki fundamental sangat kuat dalam berbagai bidang usaha. Selain otomotif, ASII juga memiliki anak perusahaan dibidang pertambangan, alat berat, kelapa sawit, dll. Intinya, secara fundamental perusahaan masih sehat, dan harga terdiskon tajam. Para value investor akan sigap dalam kondisi ini, semakin terdiskon itu artinya semakin bagus untuk mereka.

Bagaimana cara menyortir 400 saham yang terdaftar di BEI ? Bagaimana mencari saham bagus yang terdiskon? Pilih beberapa sektor / industri yang kita sukai,atau yang bersifat defensif untuk investasi. Dari sector tersebut, pilih beberapa saham yang memimpin dan bandingkan PER dan PBV nya. Cari saham-saham di sektor tersebut yang punya PER dan PBV terdiskon.Bisa cek di harian Kontan. Biasanya saham yang undervalued memiliki rasio PER dan PBV yang rendah. Tips lain untuk Value Investing adalah Rasio PEG dan DER sebaiknya kurang dari1. Disarankan untuk memilih saham yang memiliki hutang lebih kecil dari modal. Lebih baik cari perusahaan yang tidak cuma murah tapi juga sehat. Bisa dilihat dari rasio utang terhadap modal.

Saham yang undervalued umumnya adalah saham yang berfundamental baik, namun sedang tertekan. Karena itu digunakan rasio PEG dan DER untuk memfilter saham. PER & PBV digunkan untuk mengetahui mahal tidaknya harga saham tersebut dibanding saham sejenis. Kita bisa membeli saham tersebut bila harga pasarnya lebih rendah dari harga wajar. Pada prinspnya value investing adalah membeli di harga rendah dan menjual di harga tiinggi ( BUY LOW, SELL HIGH ). Kuncinya adalah kesabaran untuk menunggu momen yang tepat atau harga terdiskon. Bila menggunakan metode PER, maka biasanya kita akan membeli saham hanya beberapa kali dalam setahun. Lalu kapan kita harus menjual valued stocks tersebut ? Jual ketika harga pasar sudah melebihi harga wajarnya.

Nah saat ini adalah masa-masa koreksi yang cukup tajam,para value investor sudah mulai berburu saham. Untuk pasar saham sendiri saat ini masih indecision,menunggu pidato Bernanke 8 Juni dan pemilu Yunani 17 Juni. Beberapa saham blue chips yang bisa dilirik untuk Value investing saat ini antara lain : ITMG,ASII,BBRI (PER 8.4-12). Sedangkan untuk saham second liner yang bisa dilirik secara valuasi adalah ANTM dan AISA (7.3). Untuk saham-saham tersebut adalah saham pilihan untuk value investing,lebih dari 1 tahun time framenya, jadi bukan untuk trading. Pemilihan saham bukan kunci keberhasilan investasi,namun KESABARAN yang membuatnya berhasil. Semoga sharing saya tentang Value Investing mencerahkan di tengah koreksi tajam hari ini. Selalu ada kesempatan dalam setiap situasi, tergantung bagaimana kita memandang.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

11.7.12

Cara Memahami Pasar Saham ala Warren Buffet - by Ellen May

Sir John Templeton mengatakan "berinvestasilah ketika pesimisme berada pada titik puncak", namun kita semua tidak ada yang tahu pasti kapan pesimisme berada pada titik puncak. Dan Warren Buffet pun pernah mengatakan "be greedy when others are fearful and be fearful when others greedy". Dan pada kenyataannya, hampir semua orang akan merasa takut ketika pasar sedang fear, dan serakah ketika pasar dalam keadaan menanjak/greedy. Dengan kata lain hampir semua orang masuk ke dalam golongan "the others" seperti yang Warren Buffet katakan. Mengapa bisa demikian?

Banyaknya para invester yang masuk dalam golongan "the others" terjadi karena banyak orang selalu mengikuti apa kata orang lain dan berita-berita yang berseliweran. Lalu, bagaimanakah caranya biar kita bisa tampil beda? Supaya bisa menerapkan apa yang Warren Buffet wejangkan, seorang investor harus paham tentang bagaimana cara kerja market/pasar. Seorang investor harus tau bahwa dalam jangka panjang market berpotensi naik, dan dalam jangka pendek cenderung berfluktuasi. Investasi dalam waktu 5-10 tahun mungkin kurang menarik, karena kita perlu ekstra sabar dalam memetik hasilnya. Namun justru kita bersabar dan tidak sebentar-sebentar mencabut "tanaman investasi" kita, pohon uang kita akan tumbuh kokoh. Mengapa 90 % dari pelaku pasar mengalami kerugian dan kapok dengan saham? karena sebagian besar dari mereka cenderung untuk berspekulasi.

Spekulasi biasanya muncul dengan tindakan para trader jangka pendek yang punya motivasi ingin cepat-cepat kaya. Banyak trader yang bukan berbisnis saham, naum berjudi. Dan ini bisa saja karena mereka tidak mengerti akan strateginya. Namun kadangkala seseorang yang sudah mahir sekalipun dalam analisis teknikal pun masih bisa rugi besar. Tanya Kenapa? Kesalahan pada trading saham jangka pendek biasanya bukan pada analisis, namun pada emosi yang mengendalikan trader. Pernah kita beli saham rugi sedikit tidak apa-apa, ketika rugi membengkak baru mulai panik dan cut loss dalam. Pernahkah kita memiliki target profit tertentu dalam rentang waktu tertentu, dan kita menjual saham kita ketika baru mendapat profit sedikit? Intinya, kita sudah memiliki banyak trading plan bagus, tapi kok aneh ya, kita masih saja belum bisa menerapkannya? Yang jelas kita tidak sendiri, semua tradir pastinya mengalami yang serupa pada awal mulanya.

Trader sangat lekat dengan masalah emosi/psikologis, butuh latihan dan terus belajar untuk meminimalkannya. Nah inilah yang menyebabkan menjadi trader jangka pendek harus banyak belajar dan latihan. Jika tidak berhati-hati, bukannya kita berbisnis saham tapi malah berjudi saham. Bukannya net profit yang kita dapat tapi malah net loss. Lalu bagaimana solusi bagi para pemula? Intinya adalah kita perlu menjadi trader yang tidak hanya ikut-ikutan apa kata orang dan menjadi golongan "the others" seperti yang Warren Buffet katakan. Karena pasar jangka pendek berfluktuasi/turun naik, namun untuk jangka panjang cenderung naik.

Karena faktor psikologis, maka trading jangka pendek menjadi lebih berisiko untuk pemula. Jadi kita perlu memulai investasi saham jangka panjang terlebih dahulu. Memang hasilnya tidak cepat terlihat, untuk itu kita perlu kesabaran dan terus belajar. Investasi itu bisa diibaratkan orang yang menabur benih, harus sabar, harus disiram, dan harus tahu benar kondisi tanah tempat kita menabur benih. Demikian juga dengan investasi saham, kita harus tahu benar saham apa yang harus kita pilih untuk investasi jangka panjang selama 5 tahun misalnya. Kalau kita sebagai seorang pemula, pilih saham-saham yang defensif dan dibutuhkan banyak orang untuk investasi, seperti KLBF atau Kalbe Farma, JSMR atau Jasa Marga pengelola jalan tol, UNVR atau unilever yang produknya dipakai oleh seluruh masyarakat , dan berbankan BUMN seperti BMRI. Tapi ini bukan promosi ya, hanya sekedar opini untuk membantu pemula mengambil keputusan investasi.

Lalu kapan kita harus membeli? Jika kita sudah terlatih dengan analisis teknikal, kita bisa beli ketika market sedang di support kuat. Atau kalau kita mengerti analisis fundamental, beli ketika valuasi sedang terdiskon habis-habisan. Tapi bagaimana kalau kita tidak mengerti mengenai analisis teknikal dan analisis fundamental? Ada satu metode bagus yang dapat diterapkan oleh pemula. Strateginya sederhana, namun butuh konsistensi. Tiap bulan kita beli saham yang kita pilih secara konsisten. Beli dalam jumlah yang tetap, dengan menerapkan strategi ESP, beli dengan lot (jumlah lembar saham) yang tetap. Dengan strategi ESP,jika kita komit beli saham ASII per bulan 1 lot (500 lembar saham),artinya kita harus konsisten tiap bulan beli 1 lot. Bisa juga dengan menerapkan strategi DCA, beli dengan jumlah nominal yang tetap setiap bulannya. Strategi DCA,misal kita komit invest sejumlah 5 jt per bulan,maka kita harus tiap bulan beli saham dgn value 5 jt.

Strategi beli tiap bulan akan terasa hasilnya setelah dilakukan 3-5 tahun. Efeknya seperti bola salju. Seperti menanam sebuah pohon,dari benih jd pohon mangga yang kuat berakar,demikian juga kita harus memelihara investasi kita. Akan tiba saatnya, kita dan anak-anak kita menikmati manisnya buah-buah investasi kita. Semakin muda memulai investasi,hasilnya semakin luar biasa ketika tiba saat panen.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Kelemahan Analisis Teknikal dan Solusinya - By Ellen May

Analisis yang digunakan dalam investasi saham atau trading adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental adalah jenis analisis yang digunakan untuk menganalisa saham-saham yang potensial dalam jangka panjang. Sedangkan untuk menganalisa/menentukan harga beli dan jual baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang, digunakan analisis teknikal. Ada orang yang fanatik dengan suatu medote analisis saham, seperti analisis teknikal ataupun analisis fundamental.

Kali ini kita akan mencoba bahas mengenai analisis teknikal. Analisis teknikal didasari oleh asumsi yang kuat bahwa harga yang ada sudah merefleksikan semua informasi yang ada. Analisis teknikal percaya bahwa pasar sangat kuat merefleksikan kondisi sebenarnya dan semua informasi akan direfleksikan dalam harga. Bahkan ada yang terlalu percaya pada analisis teknikal sehingga mengatakan, tidak perlu belajar fundamental. Benarkah? Benarkah analisis teknikal begitu sakti sehingga kita tidak perlu belajar tentang analisis fundamental?Analisis teknikal sebenarnya juga memiliki kelemahan, antara lain :

Analisis teknikal bersifat subjektif karena sebuah grafik yang sama bisa diartikan berbeda oleh dua orang yang menganalisa grafik tersebut. Oleh karena itu jangan heran jika ada yang tanya kenapa hasil analisa sebuah saham terhadap si A dan si B memilihi hasil yang berbeda. Antara analist yang satu dan lainnya mempunyai prediksi yang berbeda dengan melihat harga yang sama. Keduanya dapat membuat garis support dan resistance yang logis untuk membenarkan posisi mereka masing-masing. Subyektifitas dalam analisis teknikal ini terlihat pada saat kita mempunyai keyakinan untuk naik. Jika kita ada posisi suatu saham, kita cenderung mencoba mencari pembenaran yang mendukung persepsi kita tersebut.

Nah sebaiknya , indikator periode kecil cukup cepat memberi sinyal namun akurasinya lebih kecil. Jadi bagaimana solusi mengatasi keterbatasan indikator time frame panjang dan pendek tersebut? Solusi yang bisa kita terapkan adalah : gunakan indikator yang mewakili periode pendek dan panjang sekaligus supaya bisa dapat sinyal cepat dan akurat. Contohnya adalah indikator moving avarage, Kita bisa pilih periode pendek dan panjang sekaligus. Sekalipun kita adalah daily trader, sebaiknya tetap cari konfirmasi dari time frame yang lebih besar. Tujuannya supaya kita bisa mendapat alert/sinyal yang lebih kuat dan tidak mudah fail.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Mengenal Apa Itu Behavioral Finance - by Ellen May

Tahukah kita jika sepanjang tahun 2007 harga saham meroket sampai 57 % dan pada tahun 2008 turun menjadi 25 % ? Teori pasar modal efisien yang berasumsi bahwa investor berperilaku rasional tampak kesulitan menjelaskan fluktuasi tersebut. Teori pasar modal berargumen bahwa harga saham telah mencerminkan semua informasi yang relevan sehingga saham tersebut dihargai secara wajar (fairlypriced). Jika demikian, apakah wajar jika nilai sebuah korporasi bisa naik begitu cepat hanya untuk terjun bebas? Behavioral Finance mungkin lebih tepat untuk menjelaskan fenomena ini.

Apakah yang dimaksud dengan Behavioral Finance ? Behavioral Finance adalah paradigma dimana pasar keuangan dipelajari berdasar psikologi kognitif. Nah, apalagi tu? Psikologi Kognitif menjelaskan "ketidakrasionalan" manusia mempengaruhi pergerakan saham. Para psikolog kognitif mencatat beberapa pola berkaitan dengan perilaku manusia seperti overconfidence atau over pede dan lain sebagainya. Beberapa pola lain yang dicatat oleh psikolog kognitif antara lain heuristics, mental accounting, conservatism, and disposition effect.

Sifat overconfidence menyebabkan investor percaya bahwa mereka bisa mengalahkan pasar. mereka yang overconfidence cenderung agresif dalam berinvestasi. Apakah kita termasuk yang overconvidence? waspadalah!

Sifat heuristics membuat pengambilan keputusan menjadi mudah tetapi cenderung tidak optimal. Contohnya kebiasaan investor jika harus membagi portofolionya menjadi beberapa saham terlalu terdiversifikasi. Kalau terdiversifikasi, jika harga naik, keuntungan yang diperoleh jadi kurang optimal. Selain itu juga lebih sulit mengamati banyak saham dibanding mengamati sedikit saham.

Mental accounting - adalah sifat yang merujuk pada kebiasaan investor memisahkan keputusan yang sebenarnya bisa dilakukan secara bersamaan. Misalnya, membuka banyak rekening investasi saham (4 atau 5) untuk tujuan yang berbeda-beda bisa jadi kurang efektif.

Gejala psikologi kognitif lainnya adalah investor juga cenderung konservatif. Sifat konservatif pada beberapa investor membuat mereka terlalu lambat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi. Akibatnya, proses harga saham yang seharusnya merefleksikan perubahan harus berjalan secara bertahap. Hal ini menimbulkan pola tertentu pada harga saham dan melahirkan strategi analisis teknikal.

Disposition effect merupakan gejala lain dari psikologi kognitif. Disposition effect merujuk pada pola dimana investor cenderung tidak mau mengakui kesalahan. Misalnya ketika dia melakukan kesalahan yang sama dalam trading, tetap mau berhenti atau mengevaluasi. Efek ini menerangkan mengapa pada saat pasar bergairah, volume perdagangan saham melonjak. Tetapi ketika pasar sedang lesu, volume perdagangan menurun.

Behavioral Finance meskipun masih muda usia akan tetapi tidak bisa dipandang sebelah mata. Iya bisa menerangkan, mengapa investor di Cina lebih suka membeli saham dengan harga yang berakhiran angka delapan.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

Strategi Investasi Saham - by Ellen May

Sebelum kita melakukan investasi saham, sangat penting untuk mengetahui profil resiko kita. Dengan mengetahui COR (Capital, Objective, Risk) kita akan lebih disiplin dalam investasi maupun trading. ketika kita harus buy dan hold kita tidak akan mudah untuk menjualnya, begitu juga ketika kita harus cut loss kita tidak akan let loss run. Kita bisa lebih disiplin dalam investasi maupun trading karena kita tahu apa yang sedang kita lakukan dan kita tau apa tujuan dari investasi atau trading kita. Setelah kita mengetahui profile resiko kita, selanjutnya kita tentukan strategi yang paling sesuai dengan profile resiko kita. Dan strategi dalam investasi maupun trading ada banyak, jika kita tidak menyesuaikan dengan profile diri kita dan hanya ikut-ikutan saja maka bisa bahaya.

Jika dilihat dari analisis fundamental, ada beberapa jenis strategi investasi yang bisa kita pilih. Antara lain adalah : income investing, growth investing, dan value investing.

Income investing - adalah strategi investasi yang fokus pada pencarian income stock. Artinya income investing mencari perusahaan yang rutin membagikan keuntungan berupa deviden. Strategi ini adalah strategi yang bertujuan untuk memperoleh pendapatan rutin dari saham dan meminimalkan resiko dari saham. Dan tentunya, untuk melakukan investasi dengan strategi income investing, kita perlu melakukan investasi pada perusahaan yang mapan. Dan perusahaan yang mapan secara fundamental menghasilkan profit yang setabil dan bertumbuh tiap tahun. Dengan demikian mereka punya alokasi dana untuk membagikan deviden tiap tahun. Contoh perusahaan yang membagikan deviden tiap tahun adalah BUMN dan saham Blue Chips seperti ASII, UNVR, PGAS, BMRI, dan JMSR. Selain membagikan deviden, perusahaan-perusahaan tersebut pertumbuhannya cukup stabil tiap tahun, dan hal ini cocok sekali untuk dijadikan investasi tahunan kita.

Growth Investing - adalah strategi investasi yang fokus dalam pencarian growth stock. Artinya dalam growth investing dicari saham-saham yang dipercaya memiliki potensi keuntungan dan pertumbuhan pendapatan yang tinggi dimasa depan. Saham-saham yang dipilih untuk growth investing punya P/E atau valuasi mahal karena dinilai sebagai barang "eksklusif" oleh market. Kelemahan dari growth investing terkadang tidak mungkin sebuah perusahaan memberi profit spektakuler terus-mererus selama 5 tahun.

Value Investing - adalah strategi investasi yang fokus pada pencarian saham-saham yang murah secara valuasi, bukan secara nominal. Artinya, bisa saja saham yang seharga Rp.60.000 lebih murah dari saham yang seharga Rp.16.000 karena valuasinya lebih kecil. Contoh : misalnya saham ASII harga Rp.60.000/lembar saham memiliki PER 14, sedangkan IMAS dengan harga saham Rp.16.000/lembar memiliki PER 27. Nah, seorang value investing akan lebih memilih ASII daripada IMAS. Hal ini bukan berarti saham IMAS tidak bagus. Hanya saja jika dipilih berdasarkan kriteria value investing, ASII lebih memenuhi kriteria, sedangkan IMAS sendiri sangat bagus untuk trading. Value investor membeli jika saham tersebut berada jauh di bawah harga wajarnya (undervalued) atau dianggap murah. Umumnya saham blue chips valuasinya sudah tidak murah karena diburu banyak investor, yang tersisa tinggal saham-saham yang kurang diminati seperti saham lapis kedua dan lapis ketiga. Hal ini meningkatkan resiko karena saham lapis kedua dan lapis ketiga tersebut kadang sulit diprediksi kinerjanya dimasa depan.

Sebenarnya masih ada strategi satu lagi yang merupakan kombinasi dari growth investing dan value investing dan strategi ini dinamakan quality investing (GRAP).

Quality Investing (GRAP) - adalah strategi yang fokus mencari saham-saham yang memiliki pertumbuhan tinggi tetapi valuasinya masih murah. Namun seperti pribahasa bilang "ada harga ada rupa", sulit untuk mencari saham bagus dan memiliki valuasi murah. Meskipun quality investing merupakan strategi terbaik, tetapi mimiliki pilihan saham yang sangat sempit.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

il

il
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...