IP

11.7.12

Mengenal Apa Itu Behavioral Finance - by Ellen May

Tahukah kita jika sepanjang tahun 2007 harga saham meroket sampai 57 % dan pada tahun 2008 turun menjadi 25 % ? Teori pasar modal efisien yang berasumsi bahwa investor berperilaku rasional tampak kesulitan menjelaskan fluktuasi tersebut. Teori pasar modal berargumen bahwa harga saham telah mencerminkan semua informasi yang relevan sehingga saham tersebut dihargai secara wajar (fairlypriced). Jika demikian, apakah wajar jika nilai sebuah korporasi bisa naik begitu cepat hanya untuk terjun bebas? Behavioral Finance mungkin lebih tepat untuk menjelaskan fenomena ini.

Apakah yang dimaksud dengan Behavioral Finance ? Behavioral Finance adalah paradigma dimana pasar keuangan dipelajari berdasar psikologi kognitif. Nah, apalagi tu? Psikologi Kognitif menjelaskan "ketidakrasionalan" manusia mempengaruhi pergerakan saham. Para psikolog kognitif mencatat beberapa pola berkaitan dengan perilaku manusia seperti overconfidence atau over pede dan lain sebagainya. Beberapa pola lain yang dicatat oleh psikolog kognitif antara lain heuristics, mental accounting, conservatism, and disposition effect.

Sifat overconfidence menyebabkan investor percaya bahwa mereka bisa mengalahkan pasar. mereka yang overconfidence cenderung agresif dalam berinvestasi. Apakah kita termasuk yang overconvidence? waspadalah!

Sifat heuristics membuat pengambilan keputusan menjadi mudah tetapi cenderung tidak optimal. Contohnya kebiasaan investor jika harus membagi portofolionya menjadi beberapa saham terlalu terdiversifikasi. Kalau terdiversifikasi, jika harga naik, keuntungan yang diperoleh jadi kurang optimal. Selain itu juga lebih sulit mengamati banyak saham dibanding mengamati sedikit saham.

Mental accounting - adalah sifat yang merujuk pada kebiasaan investor memisahkan keputusan yang sebenarnya bisa dilakukan secara bersamaan. Misalnya, membuka banyak rekening investasi saham (4 atau 5) untuk tujuan yang berbeda-beda bisa jadi kurang efektif.

Gejala psikologi kognitif lainnya adalah investor juga cenderung konservatif. Sifat konservatif pada beberapa investor membuat mereka terlalu lambat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi. Akibatnya, proses harga saham yang seharusnya merefleksikan perubahan harus berjalan secara bertahap. Hal ini menimbulkan pola tertentu pada harga saham dan melahirkan strategi analisis teknikal.

Disposition effect merupakan gejala lain dari psikologi kognitif. Disposition effect merujuk pada pola dimana investor cenderung tidak mau mengakui kesalahan. Misalnya ketika dia melakukan kesalahan yang sama dalam trading, tetap mau berhenti atau mengevaluasi. Efek ini menerangkan mengapa pada saat pasar bergairah, volume perdagangan saham melonjak. Tetapi ketika pasar sedang lesu, volume perdagangan menurun.

Behavioral Finance meskipun masih muda usia akan tetapi tidak bisa dipandang sebelah mata. Iya bisa menerangkan, mengapa investor di Cina lebih suka membeli saham dengan harga yang berakhiran angka delapan.

Sumber dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
semoga bermanfaat... keep blogging!!!

0 comments:

Post a Comment

il

il
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...