Seringkali trader menjalankan aktivitas trading saham berdasarkan feeling / perasaan/ rumor yang beredar. Banyak trader tidak punya alasan yang jelas mengapa ia membeli sebuah saham dan tidak tahu kapan harus menjualnya. Trading saham adalah sebuah bisnis. Kalau kita mau buka restoran, sudah pasti kita akan melakukan survei dan melakukan banyak perhitungan sebelumnya. Sebagaimana dengan bisnis yang lain, dalam trading dan investasi diperlukan pula perencanaan / sistem trading yang baik. Mengapa trading plan itu penting ?
Trading plan membantu trader untuk bertindak dengan bijaksana dan objektif, mengurangi faktor emosional. Dengan trading plan ,trader dapat membuka sebuah transaksi yang berkualitas, yaitu transaksi yang meminimalkan resiko. Paling tidak, dengan trading plan , perbandingan antara resiko yang muncul jauh lebih kecil dari imbal hasil (minimal 1 : 3).
Apa saja yang harus ada dalam trading plan ? Sebuah trading plan yang baik mencakup level entry, level profit taking, dan level stop loss. Level Entry yang dimaksud adalah harga beli sebuah saham yang sudah direncanakan sejak awal. Level Profit Taking yang dimaksud adalah area untuk menjual saham untuk merealisasikan keuntungan. Level Stop Loss adalah harga jual yang ditentukan sejak awal, untuk jaga-jaga jika harga saham bergerak tidak sesuai ekspektasi. Stop loss merupakan level toleransi maksimum trader terhadap kerugian yang mungkin muncul dalam sebuah transaksi.
Bagaimana membuat trading plan ? Trading plan erat kaitannya dengan menentukan timing beli dan jual, yang sangat berhubungan dengan Analisis Teknikal. Untuk menentukan level-level entry, profit taking ataupun stop loss, sebelumnya kita harus menentukan support dan resisten. Trader bisa menentukan harga beli saat harga saham turun menyentuh suport, atau ketika harga saham mengalami break out resisten. Untuk menjualnya, trader bisa memilih resisten-resisten sesuai dengan rentang waktu sesuai profil trader. Maksudnya? Jika kita trader jangka pendek, maka area profit taking sebaiknya menggunakan resisten daily. Nah jika kita adalah trader mingguan, pilih resisten berikutnya yang lebih kuat, bisa diperoleh dari weekly chart.
Bagaimana dengan level proteksi ? Ada banyak cara melakukan proteksi / pembatasan resiko. Salah satu cara untuk membatasi resiko adalah dengan menggunakan perbandingan, maksimal resiko 1/3 dari rewards. Ada pula yang menggunakan level pembatasan resiko sebesar 2% dari modal. Ada berbagai macam sistem trading untuk membuat trading plan, silakan pilih yang sesuai dengan karaktermu.
0 comments:
Post a Comment