Kanada - Produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) mengumumkan kerugian dalam laporan keuangan terbarunya. Vendor asal Kanada itu membukukan rugi bersih USD 125 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun ($1 = Rp 9.000) dalam kuartal empat tahun fiskalnya yang diumumkan pada 3 Maret kemarin. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya, RIM masih meraup profit USD 418 juta. Kerugian di kuartal empat ini membuat profit RIM untuk tahun fiskal 2011 secara keseluruhan 'hanya' USD 1,16 miliar. Turun drastis dari periode sebelumnya yang sebesar USD 3,4 miliar. Dalam kuartal empat tersebut, RIM mengapalkan 11,1 juta smartphone BlackBerry dan sekitar 500 ribu tablet BlackBerry PlayBook. Pendapatan total untuk periode tersebut sebesar USD 4,2 miliar, turun 25% dari tahun lalu dan di bawah ekspektasi pasar. Hasil yang cukup suram itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi CEO baru RIM, Thorsten Heins. Pria asal Jerman tersebut belum lama ini menggantikan posisi Jim Balsillie dan Mike Lazaridis yang mengundurkan diri dari jabatan CEO 'kembar'. "Saya telah memeriksa beberapa aspek bisnis RIM dalam 10 minggu menjadi CEO. Saya mengkonfirmasi bahwa perusahaan punya kekuatan substansial yang bisa meningkatkan performa finansial kami, seperti jaringan infrastruktur global RIM, penawaran produk yang kuat di enterprise dan pelanggan besar sejumlah 77 juta," ucap Heins mencoba optimistis. RIM kini sedang menggodok platform sistem operasi BlackBerry 10 yang rencananya dirilis tahun ini. Mereka sedang berjuang keras menghadapi Android dan iPhone yang semakin mendominasi di beberapa wilayah. "Tantangan bisnis yang kami hadapi di beberapa kuartal mendatang memang signifikan dan saya mengambil langkah yang dibutuhkan untuk mengantisipasinya," imbuh Heins, dikutip detikINET dari AFP, Jumat (30/3/2012).
29.3.12
il
il
0 comments:
Post a Comment